Beranda

Purna Praja IPDN Angk. XVIII

Purna Praja IPDN Angk. XVIII

Senin, 08 Agustus 2011


PRINSIP-PRINSIP PEMBANGUNAN :
(Principle of Community Development)

Aplikasi Prinsip dalam Praktek
            Dalam pembangunan dikenal prinsip yang konsisten dengan keadilan sosial dan ekologis (the ecological principle of diversity), hal ini merupakan titik tolak pendekatan untuk semua praktek pembangunan dimanapun. Oleh karena itu pembangunan memerlukan proses dari masyarakat dengan memperhatikan unsur-unsur budaya, ekonomi, lingkungan, sosial, politik dan personal/spiritual.
            Pada bagian ini akan dibahas prinsip-prinsip pembangunan dengan kondisi yang ada, sehingga akan dapat menuntun pelaksanaannya pada tingkat yang luas. Prinsip ini saling berkaitan antara satu dengan yang lain serta harus dilihat sama pentingnya untuk pendekatan keberhasilan pembangunan. Prinsip-prinsip pembangunan yang dimaksud :
1.      Pembangunan Integrasi yakni
Pembangunan masyarakat yang mengkonsentrasikan dan menghubungkan unsur-unsur pembangunan dengan memacu titik berat satu unsur terhadap unsur lainnya.
2.      Mengentaskan Kelemahan Struktural
Pembangunan yang menghindari sifat-sifat penindasan terhadap masyarakat, serta berusaha mengcounter tekanan-tekanan tersebut, misalnya memberikan kesempatan yang sama, meningkatkan kesadaran masyarakat, pendidikan dan sebagainya.


3.      Hak Asasi Manusia
Pembangunan yang mendeklarasikan hak asasi manusia, misalnya perlindungan kebebasan berpendapat, hak untuk mendapatkan kehidupan yang layak, hak untuk menentukan nasib hidupnya sendiri, dan lain-lain.
4.      Kesinambungan
Pembangunan dilaksanakan secara berkesinambungan serta menuntut agar penggunaan seminimal mungkin sumber daya yang tidak dapat diperbaharui. Karena jika pembangunan tidak dilaksanakan secara berkesinambungan akan menimbulkan fenomena yang tidak beraturan dan sulit diamati dalam jangka panjang.
5.      Pemberdayaan
Pembangunan yang memberikan kesempatan, pengetahuan dan keahlian kepada masyarakat untuk meningkatkan kepastian masa depan mereka dan untuk berpartisipasi dalam komunitasnya.
6.      Personal dan Politik
Pembangunan yang menekankan keterkaitan antar aspek personal dan politik dalam kegiatan keseharian serta senantiasa membantu orang-orang atau kelompok untuk meninjau aspek tersebut dalam konteks yang lain, misalnya membantu orang yang tidak bekerja untuk melihat masalah yang dihadapinya.
7.      Hak Milik Masyarakat
Pembangunan memusatkan perhatian pada pemberian tanggung jawab kepada masyarakat terhadap hak miliknya melalui alokasi sumber daya, keahlian dan rasa percaya diri.
8.      Rasa Percaya Diri
Pembangunan masyarakat yang senantiasa ditujukan untuk meningkatkan rasa percaya diri dan mencari jalan untuk menimbulkan/mempertahankan rasa percaya diri, serta tidak memperlemah rasa percaya diri yang menyebabkan ketidakmandirian.


9.      Melepaskan Ketergantungan pada Negara
Pendekatan pembangunan masyarakat yang meminimalisasi bantuan pendanaan dari pemerintah, maka mereka akan memperoleh posisi yang lebih kuat untuk melontarkan kritik pada pemerintah.
10.  Sasaran Jangka Pendek dan Visi Akhir
Pembangunan yang berdasarkan prinsip keadilan sosial dan peduli kepada lingkungan, karena sasaran jangka pendek merupakan terjemahan visi yang memiliki relevansi langsung kepada masyarakat, sehingga setiap unsur bertindak sebagai pengendali atas yang lain atau tindakan jangka pendek tidak dapat dibenarkan jika tidak sesuai dengan visi akhir dan visi akhir tidak dibenarkan jika tidak terkait dengan kehidupan sehari-hari masyarakat.
11.  Pembangunan Organis
Pembangunan yang memberikan nilai-nilai khas yang ditunjukkan oleh masyarakat secara khusus dan memberikan fasilitas serta mendorong untuk berkembang di dalam caranya sendiri melalui pemahaman hubungan antara masyarakat dengan lingkungannya.
12.  Langkah-langkah Pembangunan
Memberikan kesempatan atau proses pembelajaran kepada masyarakat untuk menentukan langkah-langkah pembangunan yang ditetapkan oleh mereka sendiri, sementara pekerja dituntut untuk dapat menyeimbangkan dan bertindak dalam cara yang serasi.
13.  Penggunaan Keahlian Pihak Luar
Pembangunan masyarakat tidak bisa meraih manfaat yang berarti dari pengalaman pihak luar apabila diterapkan secara paksa tanpa menghormati ciri-ciri khas setempat walaupun tujuannya baik, karena pembangunan masyarakat harus sesuai dengan konteks spesifik dan sensitive terhadap budaya, tradisi maupun lingkungannya.



14.  Pembentukan Masyarakat
Yogyakarta yang menciptakan interaksi sosial di dalam masyarakat guna membentuk kebersamaan dan membantu berkomunikasi antara satu dengan yang lain, sehingga dapat menciptakan suatu dialog, saling memahami dalam kerangka hubungan sosial.
15.  Proses dan Hasil
Pembangunan harus memandang proses dan hasil sebagai satu kesatuan (Gandhi, 1964-1982, dan fay, 1975) sehingga proses dan hasil akhir tidak bisa dipisahkan secara jelas, dimana proses dapat menjadi hasil akhir, sementara hasil akhir akan menjadi proses untuk hasil akhir berikutnya.
16.  Integrasi Proses
Proses yang digunakan untuk mencapai tujuan yang berpadanan dengan ekspektasi isu-isu kesinambungan, keadilan sosial dan lain sebagainya. Apabila suatu masyarakat dapat menggunakan proses yang mengekspresikan cita-citanya maka dapat diharapkan kemungkinan pencapaian tujuan yang lebih panjang.
17.  Tanpa Kekerasan
Tidak adanya penindasan fisik pada diri seseorang di dalam pembangunan dan upaya untuk merubah struktur kekerasan dan sekaligus melakukannya tanpa kekerasan.
18.  Keterpaduan
Prinsip yang menginginkan agar semua orang merasa dihargai dan diberi ruang untuk merubah kedudukan mereka di dalam suatu masalah, memahami sudut pandang pihak lain serta berusaha bekerja sama dari pada bertentangan.
19.  Konsensus
Suatu proses yang mengisyaratkan komitmen kelompok dan masyarakat untuk dapat menemukan solusi atau arah tindakan yang diterima oleh semua orang untuk tercapainya tujuan masyarakat, pada dasarnya konsensus adalah bekerjasama di dalam suatu masalah sehingga setiap orang merasa puas dengan hasilnya.
20.  Kerjasama
Pembangunan masyarakat yang berusaha menentang dominasi etika persaingan (Khon, 1986) oleh karenanya tujuan yang hendak dicapai adalah pembangunan struktur dan proses alternatif yang dibangun dengan kerjasama dalam berbagai bentuk, misalnya : ikatan pekerja ikatan konsumen, ikatan konsumen, ikatan pemukiman dan lain sebagainya.
21.  Partisipasi
Pembangunan masyarakat yang berusaha memaksimumkan partisipasi dengan tujuan melibatkan semua orang dalam proses dan aktivitas pembangunan. Semakin banyak orang yang berpartisipasi, semakin tinggi kemungkinan terwujudnya cita-cita masyarakat.
22.  Menentukan Kebutuhan
Pertama, pembangunan berusaha menghasilkan persetujuan berbagai penentu kebutuhan, kedua pentingnya dialog yang mendefinisikan dan menuntun masyarakat agar mampu mengartikulasikan kebutuhan mereka yang sesungguhnya (Marcause, 1964).

Menjalin Hubungan
            Dari berbagai prinsip di atas, menghasilkan pemikiran terhadap pentingnya menjalin hubungan dan tidak menganggap struktur serta proses tersebut berdiri sendiri, sehingga tindakan-tindakan spesifik dapat ditempatkan dalam konteks yang lebih luas dan sekaligus implikasinya pada proses yang lain.
            Pembangunan masyarakat senantiasa menjalin hubungan untuk menciptakan masyarakat satu dimensi yang bertanggung jawab pada banyak masalah keadilan sosial dan ekologis di dalam dunia modern, untuk kemudian memprosesnya sehingga memungkinkan pihak lain mampu membangunnya. Sehingga sistem yang lebih organis dan holistis akan muncul untuk menunjukkan alternative radikal pada orde pembangunan yang eksis guna menciptakan sebuah orde yang baru.


Community Development : Creating community alternatives vision, analisis and practice. Melbourne, Australia: Addison Wesley Longman Australia Pty Limited(Chapter 8).
Penulis:Ife Jim,1996.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Get This 4 Column Template Here
Get More Templates Here